PARUM PARAM KEBUDAYAAN
Jumat
ini BEM PM Udayana bakal ngadain acara keren yang namanya Parum-Param
Kebudayaan. Acara diskusi antar tokoh budayawan dan akademisi yang dikemas
sederhana ini adalah acara yang dibuat oleh menteri kebudayaan dan kajian
strategis kita. Nah disini yang mau dibahas dari parum param ini adalah
bagaimana sebenarnya kata “Ajeg Bali” yang sepertinya saat ini menjadi sebuah anomali
artinya kata Ajeg itu sendiri bukan lagi merujuk kepada usaha atau upaya untuk
memperlihatkan atau mempertahankan budaya Bali namun dewasa ini justru menjadi
alasan masyarakat Bali menjadi runcing kedalam tidak runcing keluar.
Mengapa saya pribadi memilih
penggunaan kata “anomali” untuk merepresentasikan situasi dari perkataan “Ajeg”
ini karena jika kita merujuk kepada kamus besar bahasa Indonesia anomali itu
artinya adalah penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain
tidak seperti biasanya, maka berangkat dari hal tersebut maka saya berani
mengatakan kata ajeg sudah tidak lagi relevan digunakan saat ini.
Alasan lebih lengkap mungkin bisa
saya ceritakan pasca kegiatan ini selesai dilaksanakan. Kegiatan ini bakal kita
adain hari jumat tanggal 20 Desember 2013 di lapangan parkir fakultas
kedokteran jam 6 sore. Jangan lupa hadir kalo emang pingin tahu dan pingin dapet banyak
ilmu. Tapi maaf kalo tempatnya terbatas. J